Jumat, 15 September 2017

Bagaimana Pembelajaran yang Sesuai Kebutuhan Siswa

Pembelajaran Sesuai Kebutuhan Siswa


Pembelajaran Bermakna (Meaningful Learning)

Seberapa penting bagi para pendidik untuk menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai bagi kebutuhan siswanya? Jawabannya adalah, sangat penting! Memenuhi kebutuhan siswa melalui pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan membuat pembelajaran itu menjadi sangat bermakna bagi siswa, Bermaknanya pembelajaran demikian disebabkan karena apa yang siswa pelajari dapat dipergunakan di dalam kehidupan mereka, serta akan membuat siswa menjadi merasa nyaman dalam proses belajar mengajar yang dilakukan.

Pembelajaran yang Sesuai Kebutuhan Siswa
Pembelajaran yang Sesuai Kebutuhan Siswa
Hal ini dapat dicontohkan pada beberapa prgram pendidikan yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga independen lain yang kurang diminati oleh orang dewasa karena program yang dilaksanakan untuk mereka itu dirasakan tidak atau kurang bermanfaat bagi kehidupan mereka sehari-hari. Itulah sebabnya, ketika suatu pembelajaran atau program pendidikan bermanfaat dalam kehidupan riil peserta didik, maka akan menjadikan peserta didik tadi gigih mencapai tujuan pembelajaran yang diberikan itu. Bahkan bukan tidak mungkin akan membuat mereka menjadi orang dengan karakter yang haus akan ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga terbentuk karakter pembelajar sepanjang hayat.

Sebuah program pembelajaran akan dirasakan manfaatnya oleh siswa jika saja menggunakan pembelajaran yang memadukan konteks nyata kehidupan siswa (pembelajar). Selain itu sebaiknya pembelajaran menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa dengan tidak menggunakan penyampaian tradisional/konvensional.

Penggunaan Pendekatan yang Berpusat pada Siswa (Student Centered Approach)

Pada suatu pembelajaran yang berpusat pada siswa, tampak ciri menonjol di mana siswa selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Bagaimana melakukan pembelajaran seperti ini? Salah satu teknik yang dapat dilakukan guru adalah dengan membuat siswa memanajemen sendiri kegiatan belajarnya dengan sadar. Guru dapat membantu dengan menanyakan program pembelajaran seperti apa yang mereka butuhkan, kemudian mengeceknya secara periodik. Hal ini harus dilakukan karena terkadang kebutuhan saat ini bisa berbeda dengan kebutuhan di masa yang akan datang, atau kebutuhan siswa hari ini berbeda dengan kebutuhan mereka pada waktu yang lalu. Guru dapat membantu dengan memahami bagaimana kondisi kehidupan siswa sehari-hari, kebutuhan-kebutuhan mereka, hingga tujuan pendidikan dan pembelajaran yang mereka ingin capai.

Salah satu contoh pembelajaran (misal mata pelajaran IPS-Ekonomi) yang sesuai kebutuhan dan kondisi real adalah mengajak siswa melakukan penelitian sederhana mengenai harga-harga pada beberapa toko yang ada di daerah mereka, untuk membandingkan jenis barang barang yang dijual, kelengkapan dan ketersediaannya, hingga toko mana yang memberikan harga paling murah. Penelitian semacam ini tentu saja sangat bermakna dan bermanfaat bagi siswa karena langsung berkait dengan kehidupan mereka sehari-hari dan sangat dibutuhkan.

Keleluasaan Siswa dan Bimbingan Guru

Selanjutnya, dalam pelaksanaannya, siswa diberikan keleluasaan bagaimana cara melakukan penelitiannya, walaupun tentu saja masih diperlukan bantuan dalam bentuk layanan konsultasi dan koreksi dari guru pembimbing agar penelitian yang dilakukan dapat lebih akurat, efektif, dan efisien.

Pemanfaatan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa ini sangatlah penting karena, pertama: Bukti-bukti penelitian yang dilakukan oleh para ahli pendidikan menunjukkan bahwa pendekatan ini benar-benar sukses pada banyak pembelajaran di berbagai institusi dan lembaga pendidikan; Kedua: pendekatan dengan pembelajaran yang berpusat kepada siswa ini membuat siswa dapat dengan mudah menghubungkan pembelajaran di kelas dengan kehidupan mereka sehari-hari (real life situation). Tambahan, pendekatan berpusat kepada siswa ini ternyata juga secara nyata membantu meningkatkan kemampuan/literasi siswa dan keterlibatan yang lebih mendalam dengan literasi dalam kehidupan mereka.
Read more

Jumat, 08 September 2017

Strategi Pengembangan Literasi dan Pembelajar Sepanjang Hayat Siswa

Strategi-Strategi Pengembangan Literasi dan Pembelajar Sepanjang Hayat Siswa


Sebagaimana telah mulai dimaklumkan kepada semua pendidik di tanah air, bahwa kemampuan literasi generasi penerus bangsa (baca siswa) sangatlah penting untuk pembangunan manusia Indonesia. Sumber daya manusia yang besar ini haruslah menjadi generasi emas, generasi yang mampu bersaing bahkan unggul dari bangsa lain. Lalu bagaimanakah strategi yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan ini?

Strategi Pengembangan Literasi dan Pembelajar Sepanjang Hayat Siswa
Strategi Pengembangan Literasi dan Pembelajar Sepanjang Hayat Siswa

Berikut ini beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan literasi dan membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner):
1.    Mengacu kepada kebutuhan siswa (anak)
2.    Mengembangkan penunjang karakter pembelajar sepanjang hayat
3.    Mengakomodasi perbedaan masing-masing pembelajar
4.    Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills – HOTS)
5.    Memungkinkan pembelajar untuk menggunakan semua proses berbahasa (membaca, menulis, menyimak, dan berbicara)

Mengacu Kepada Kebutuhan Siswa (Anak)

Pembelajaran harus memperhatikan konteks dan kebutuhan anak. Anak tidak akan mau (terstimulasi) untuk belajar jika mereka tidak merasa hal itu sebagai sesuatu yang dibutuhkannya. Atau, tidak sesuai dengan konteks di mana, dan kapan mereka berada. Ketika pembelajaran berbasis kebutuhan dan konteks, maka tak perlu pemaksaan untuk membuat mereka belajar.

Siswa akan menyenangi pembelajaran yang berbasis kebutuhan dan konteks. Mereka akan bersungguh-sungguh mengikutinya karena akan menganggap pembelajaran itu sebagai sesuatu yang penting bagi diri mereka atau komunitasnya.

Tidak akan ada pembelajaran yang sia-sia jika memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Tidak ada pembelajaran yang tidak bermakna apabila pembelajaran selalu memperhatikan konteks, sehingga bersesuaian dengan mereka.

Mengembangkan Penunjang Karakter Pembelajar Sepanjang Hayat (Lifelong Learner)

Dunia selalu berubah. Berkembang dari waktu ke waktu. Sesuatu yang dianggap baru dan canggih pada suatu zaman, dengan cepat akan menjadi sesuatu yang kuno dan ketinggalan. Karena itu setiap anak harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Mereka harus mampu mempelajari perubahan-perubahan yang ada di sekitarnya sehingga tidak terasing dari lingkungannya.

Zaman dulu orang menggunakan mesin tik untuk pekerjaan kantor. Sekarang, orang harus menggunakan komputer, lalu sekarang mungkin sudah dapat mengerjakannya dengan beragam alat (gadget) lain. Kecanggihan teknologi perlu diikuti dan tidak ada tempat lain untuk mempelajarinya secara khusus, kecuali secara mandiri. Karena itu, membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat adalah suatu hal yang sangat krusial.

Seorang pembelajar sepanjang hayat dapat belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, atau menggunakan apa saja. Ia akan mempelajari hal-hal baru yang menjadi interest dan kebutuhannya secara mandiri. Sikap ini sangat penting dimiliki setiap siswa kita agar menjadi anggota masyarakat yang maju.

Mengakomodasi Perbedaan pada Masing-Masing Siswa (Pembelajar)

Setiap orang memiliki perbedaan. Begitu pula dalam hal cara dan gaya belajar mereka. Karena itu guru perlu memperhatikan setiap siswanya secara khusus untuk menyediakan kegiatan-kegiatan belajar yang menunjang gaya belajar mereka. Dengan demikian, setiap orang di dalam kelas yang diampu oleh guru akan merasa dihargai, merasa diterima, dan tentu saja nyaman dan lebih mudah belajar. Cara termudah melakukan hal ini adalah dengan melakukan beragam aktivitas pembelajaran. Kegiatan belajar yang bervariasi dan tidak monoton begitu-begitu saja adalah kuncinya. Pembelajaran meliputi kegiatan hands on activity, juga minds on activity, menggunakan simbol-simbol visual, benda nyata (realia), musik, dan gerak.

Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

Untuk mengembangkan literasi siswa dan mendorong mereka menjadi pebelajar sepanjang hayat, maka pembelajaran harus memperhatikan betapa pentingnya penggunaan dan melatihkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan selalu melatih siswa secara kontinyu, maka keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS = Higher Order Thingking Skills) akan menjadi bersifat autonomos atau otomatis. Keterampilan ini akan berfungsi dengan baik jika diberi stimulus yang tepat dalam pembelajaran. Karena itu guru perlu menyediakan kegiatan-kegiatan yang menunjang mereka untuk selalu menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi ini.

Penggunaan Proses-Proses Berbahasa Siswa (Anak)

Keterampilan berbahasa membaca, menulis, menyimak (mendengarkan) dan berbicara sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia kerja. Karena itu seyogyanya siswa selalu memperoleh kesempatan untuk berlatih kemampuan berbahasa ini melalui pembelajaran di kelas.

Kemampuan membaca misalnya, sangat dibutuhkan untuk menemukan solusi suatu permasalahan melalui bahan bacaan yang relevan. Kemampuan menulis sangat penting untuk meminta sesuatu, atau menjelaskan sesuatu secara tertulis baik secara singkat ataupun panjang dengan beragam cara, misalnya melalui surat elektronik (email) ataupun dalam bentuk buku, karya ilmiah, dan sebagainya. Begitu pula kemampuan berbahasa dalam hal mendengarkan (menyimak) dan berbicara. Semuanya sangat penting bagi kehidupan mereka kelak. Apa yang disebutkan di atas hanyalah sedikit contoh bagaimana kemampuan proses berbahasa itu sangat penting.

Pada intinya, pembelajar memerlukan kemampuan membaca, menulis, mendengar (menyimak) dan berbicara untuk memecahkan masalah (problem solving) dan mengambil keputusan (decicion making). Jadi, keterampilan proses berbahasa adalah alat yang sangat penting dalam belajar mereka.

Keempat proses berbahasa ini saling berhubungan erat. Tidak cukup bila sekolah hanya mengajarkan proses berbahasa menulis dan membaca saja.


Demikian beberapa strategi untuk membangun literasi siswa dan karakter pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner).
Read more

Minggu, 03 September 2017

Tips Agar Pertanyaan Anda Dijawab Anak dengan Lebih dari 1 Kata

Melatih anak-anak untuk berbicara dengan memberi penjelasan sebaiknya sering dilakukan oleh orang tua dan guru. Dengan belajar berbicara panjang lebar, mereka akan terbiasa berargumen, membuat deskripsi, dan memperjelas sesuatu yang sedang dibicarakannya. Latihan-latihan dapat diberikan dengan stimulus yang sangat sederhana dan mudah: pertanyaan.
Tips agar pertanyaan anda dijawab anak dengan lebih dari 1 kata, untuk membangun kemampuan berkomunikasi anak.
Anak anda hanya menjawab singkat? Ya dan Tidak?

Akan tetapi, tidak semua pertanyaan akan mengundang jawaban yang panjang (lebih dari satu kata). Beberapa orang tua atau guru malahan tidak memahami hal ini sehingga mereka cenderung melontarkan pertanyaan yang sangat sederhana. Bisa dijawab oleh anak dengan satu kata saja.

Jika demikian maka tujuan di atas tidak akan tercapat. Orang tua atau guru bahkan dapat membangun komunikasi yang intens dan mengembangkan kecerdasan berkomunikasi anak dengan teknik bertanya ini. Tidak ada trik sulit. Cukup buat beberapa pertanyaan yang mana mereka harus (mau tidak mau akan) menjawab sebuah pertanyaan dengan beberapa kata atau dengan sebuah penjelasan. Alih-alih hanya jawaban ya atau tidak atau jawaban satu kata lainnya.

Untuk memberikan maksud yang lebih jelas kepada anda (orang tua), maka berikut ini kami berikan beberapa contoh pertanyaan yang dapat anda lontarkan kepada anak-anak usia sekolah dasar (bahkan TK) ketika mereka baru saja pulang sekolah dan tiba di rumah sambil beristirahat.

  1. Bagaimana tadi di kelas, bagian mana yang paling kamu suka dalam pelajaran hari ini?
  2. Adakah kejadian lucu hari ini di sekolahmu? Ceritakan dong!
  3. Tadi jajan apa waktu istirahat?
  4. Tadi pagi kan ada kegiatan baca buku bebas di sekolah, kamu milih buku apa untuk dibaca?
  5. Kegiatan apa yang paling menantang tadi di kelas Matematika?
  6. Adakah anak yang nakal atau jahil hari ini di kelasmu?
  7. Hasil latihan IPAmu bagus, bagaimana caramu menjawabnya?
  8. Besok apa saja mata pelajaran yang akan diajarkan di kelasmu?
  9. Apakah tadi di sekolah kamu memberikan bantuan atau melakukan kebaikan dengan temanmu?
  10. Bagaimana pelajaran Ibu Ratih tadi, asyik tidak?
  11. Tadi jam olahraga diisi kegiatan apa oleh Pak Rohidi?
  12. Siapa-siapa saja peraih nilai terbaik hari ini di kelasmu?
  13. Besok kamu ada PR? Sulit gak?
  14. Kapan terakhir kali kelas kalian pergi ke perpustakaan?
  15. Minggu ini kalian akan pergi karyawisata kemana?
  16. Adakah temanmu yang menyebalkan, hari ini?
  17. Apa tanggapan gurumu terhadap PR yang telah kamu kerjakan semalam?
  18. Tadi harimu menyenangkan di sekolah?
  19. Pelajaran apa yang paling mengasyikkan tadi di sekolah?
  20. Siapa guru yang paling seru hari ini?
  21. Bagaimana ulangan Bahasa Indonesia-mu, gak sulit kan?
  22. Buku apa yang ingin kamu baca minggu ini saat ada waktu untuk ke perpustakaan?
  23. Permainan apa tadi yang kalian mainkan saat jam istirahat?
  24. Apa menu makan siang di sekolah hari ini?
  25. Bagaimana sih rasa masakan di kantin sekolahmu?
Nah, 25 pertanyaan itu hanyalah contoh. Bangunlah komunikasi dengan anak-anak ketika mereka sedang beristirahat sepulang sekolah, sehingga mereka terbiasa menjelaskan sesuatu dengan baik. Anda juga dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan mereka di sekolah, dan tentunya melatih mereka untuk berkomunikasi dengan baik. Anda punya ide lain tentang ini? Silakan berbagi di kolom komentar. Terima kasih.
Read more

Jumat, 01 September 2017

5 Android App Maker Gratis (Free) Terbaik di Tahun 2017

NoveHasanah.Blogspot.Co.Id
Lagi sibuk belajar bikin aplikasi untuk android? Nah, kali ini kita bakal berbagi beberapa informasi tentang App Creator alias software atau situs untuk membuat aplikasi online berbasis android. Penasaran? Yuk disimak saja ya.

android apps creator buildergratis  untuk pengembang aplikasi
bikin aplikasi android anda secara gratis

1. Configure.IT

Configure.IT adalah salah satu platform pembuat aplikasi mobile berbasis android yang cukup beken di kalangan pembuat aplikasi android. Aplikasi ini tak memerlukan kemapuan coding jika kita ingin menggunakannya. Sistem drop and drag (taruh dan geser) adalah fitur andalan utama app maker yang gratisan ini.Oh ya, kita bisa menggunakannya untuk membuat aplikasi untuk android juga iOS secara simultan tanpa perlu kerja yang melelahkan. Ketika kita mendownload applikasi yang dibuat, kita juga dapat memperoleh 100% kode, sehingga dapat digunakan jika aplikasi akan dikembangkan ke tahap selanjutnya. Selain itu, mereka juga telah menyediakan template yang sangat beragam sesuai dengan karakteristik aplikasi yang ingin kita buat. Oh ya, mereka juga menggunakan cloud based system lho. Mau mencobanya? Langsung saja kunjungi situsnya melalui tautan yang diberikan di atas ya.

2. MIT AppInventor
Nah, kalau yang ini sih, saya sendiri lagi asyik mempelajarinya. Oh ya, sekarang udah sangat bagus lho. Versinya sudah yang Version nb162 per Agustus 2017. Fresh. Seperti Configure.IT, MIT AppInventor juga menyediakan aplikasi yang drop and drag alias letakkan dan geser sesuai keinginan kita untuk menyetting dari screen yang satu ke screen yang lainnya. Walaupun dulunya Application Maker ini dibuat hanya sebagai sebuah eksperimen, eh ternyata berkebang cukup pesat dengan bertambahnya fitur-fitur dan fasilitas pendukung untuk pembuatan aplikasi android. Keren dan patut dicoba. MIT AppInventor. MIT AppInventor dikembangkan oleh Massachussets Institute of Technology yang berpusat di kota Boston, US. Asyiknya MIT AppInventor, karena mereka punya kerjasama dengan Google PlayStore, jadinya kita boleh mempublikasikan aplikasi yang kita buat di google play store juga. Tapi tentu syaratnya anda harus bikin akun sebagai developer dulu di google playstore. Nah, untuk menggunakan pembuat aplikasi android di MIT AppInventor, kita juga tidak membutuhkan kemampuan programing atau coding, drag and drop saja. Yang penting siapin dulu bahan-bahan dan rancangan screen per screen serta navigasinya ya. Mau coba? Monggo.

3. NEST
Cobain deh NEST. Pembuat aplikasi android ini juga tidak memerlukan kemampuan programming. Yang jelas mereka menyediakan layanan gratis untuk anda para pengembang aplikasi android, iOS, Windows, dan HTML5. Hayo, kurang apa lagi coba? Dengan menggunakan NEST kita bisa bikin aplikasi yang unik bin kreatif, sesuai kebutuhan dan imajinasi kita. Oh ya, NEST bahkan menyedian scenario design untuk membuat konkret ide ide anda ke dalam rancangan aplikasi yang ingin dibuat.

4. App.Yet
Nah, yang satu ini juga patut dicoba oleh para developer aplikasi android. Gratis, dan banner di websitenya menyatakan bahwa anda dapat membuat aplikasi dalam 5 menit! Keren bo! Pembuat aplikasi ini menyatakan 100% pure native code, support RSS/Atom, HTML5, Youtube, Podcast, Twitter, Map Box, Tapa Talk, hingga Forum. Tak diperlukan kemampuan programming, yah, memang sudah seharusnya begitu dong Android App Maker yang keren itu. Dan hal yang paling menyenangkan adalah, kita bisa menjual aplikasi Android yang kita buat ke playstore atau pasar Aplikasi Android (Android Apps) lainnya. Kalau keren dan banyak yang pasang, berarti uang tuh, Sob! Kita juga boleh embed ads ke dalam aplikasi yang kita buat dan mendatangkan visitor yang melimpah ke website atau blog.

5. AppsBar
Nah si AppsBar ini juga free alias gratis. Android Apps Builder yang satu ini sangat user friendly. Ditambah lagi pada situsnya, kita bisa mempelajari video tutorial yang disediakan. Menurut laman AppsBar, para pengembang aplikasi android yang ingin menggunakan builder ini cukup menggunakan 3 langkah simpel, yaitu: 1. Tentukan jenis aplikasi android yang ingin dibuat; 2. Dapatkan desain yang sesuai untuk calon aplikasi android tersebut; dan 3. Bagikan aplikasi buatan anda. Hey, kita bahkan dapat pula mem-publish video tutorial cara penggunaan aplikasi berbasis android yang kita kembangkan. Wokeh bukan?

Demikian 5 macam Android Apps Maker/Builder yang boleh digunakan secara percuma/gratis untuk anda para pengembang aplikasi android. Selamat mewujudkan ide kreatif sesuai kebutuhan dan minat anda dalam bentuk aplikasi android. Salam.
Read more

Sabtu, 19 Agustus 2017

Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Sekolah Dasar Tahun 2017

Kalau anda suka menulis, sepertinya lomba yang dihelat Kemdikbud kali ini cocok untuk anda. Oh ya, di tahun 2017 ini, Direktorat Pendidikan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Sekolah Dasar Tahun 2017.

Ada 3 bagian lomba yang dapat diikuti oleh calon peserta, yaitu: (1) Lomba Menulis Artikel Ilmiah Populer; (2) Lomba Menulis Feature Sekolah Dasar; dan (3) Lomba Menulis Bagi Siswa SD/MI (Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah).

Untuk bagian Lomba Menulis Artikel Ilmiah Populer dan Lomba Feature Sekolah Dasar boleh diikuti oleh semua kalangan, dari profesi apapun, dan semua jenjang usia (kecuali pegawai Kemdikbud). Tema besar untuk kedua lomba ini adalah Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Dasar.

Ada beragam sub tema yang disediakan untuk ditulis oleh peserta. Informasi lengkapnya mengenai Lomba ini dapat dilihat pada website resmi Direktoran Pendidikan Sekolah Dasar di http://ditpsd.kemdikbud.go.id/index.php/2017/08/16/lomba-penulisan-artikel-ilmiah-sekolah-dasar-tahun-2017/

Selamat Berlomba. Semoga sukses.

Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Sekolah Dasar Tahun 2017.(1) Lomba Menulis Artikel Ilmiah Populer; (2) Lomba Menulis Feature Sekolah Dasar; dan (3) Lomba Menulis Bagi Siswa SD/MI (Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah).
Poster Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Sekolah Dasar Tahun 2017

Read more

Kamis, 15 Juni 2017

Melatih Siswa Berpikir Kritis dengan Pertanyaan-Pertanyaan Pemandu

Melatih Siswa Berpikir Kritis dengan Pertanyaan-Pertanyaan Pemandu


Keterampilan berpikir kritis sangatlah penting untuk dikuasai oleh siswa. Karena itu, guru perlu membangun kultur sekolah dan kelas yang kritis. Hal tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan pembelajaran yang menyajikan suatu kejadian atau suatu kebijakan yang akan diterapkan pada suatu masyarakat sebagai sebuah stimulasi munculnya keterampilan berpikir kritis. Dari suatu kejadian atau kebijakan itu, siswa melakukan analisis dengan beberapa pertanyaan untuk membuka pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis. Berikut ini beberapa pertanyaan yang dapat digunakan siswa dalam menganalisis suatu kejadian atau kebijakan secara kritis.

bagaimana cara melatih siswa untuk berpikir kritis? Salah satunya adalah dengan mengajak mereka terbiasa melakukan refleksi dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemandu.
6 pertanyaan pemandu untuk membantu siswa berlatih berpikir kritis

1. Apa yang sedang terjadi?

Pada tahap dengan pertanyaan ini, siswa kemudian mengumpulkan informasi-informasi dasar (awal) dan kemudian mencoba merumuskan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

2. Mengapa ini penting?

Melalui pertanyaan kedua ini, siswa kemudian bertanya kepada dirinya sendiri apa pentingnya kebijakan ini, atau apa pengaruh/efek kejadian tersebut. Apakah ia setuju atau tidak.

3. Apa yang kurang?

Lalu siswa kemudian bertanya kepada dirinya sendiri, dari berbagai sudut pandang yang dimilikinya, adakah sesuatu yang salah? Kurang? Atau belum tepat?

4. Bagaimana saya tahu?

Selanjutnya siswa dapat menanya lagi kepada dirinya sendiri dari mana informasi yang diperolehnya itu berasal. Apakah dari sumber yang valid? Atau apakah kebijakan itu telah dirumuskan dengan baik?

5. Siapa yang mengatakannya?

Siswa lalu dapat pula mempertanyakan siapakah yang berbicara (atau membuat kebijakan, membuat pernyataan, atau memberikan informasi)? Apakah itu relevan? Siapa saja yang mempengaruhi orang-orang ini?

6. Apa lagi? Bagaimana jika?

Siswa kemudian melihat-melihat atau mengumpulkan kemungkinan ide lain dari orang yang berbeda. Apakah ada kemungkinan lain? Bagaimana kelebihan dan kelemahannya?

Melalui pertanyaan-pertanyaan itu, siswa kemudian dapat melakukan refleksi terhadap cara berpikirnya secara kritis. Secara konstan mereka harus melakukan refleksi. Mereka harus mempertanyakan hal-hal yang dibacanya, hal-hal yang dilihatnya, atau informasi yang dikumpulkannya untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menyelesaikan suatu masalah.

Baca Juga:
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui MLE
Cara Membuat Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Kecakapan Hidup dan Pembelajaran Di Sekolah
Read more

Selasa, 06 Juni 2017

Proses Pembelajaran Sesuai Standar Proses (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016)

Proses Pembelajaran Sesuai Standar Proses (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016)


Bagaimanakah proses pembelajaran yang sesuai dengan standar proses? Jika kita membicarakan standar proses, maka saat ini kita harus mengacu kepada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 sebagai peraturan perundangan yang berlaku tentang standar proses dalam pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran di setiap satuan pendidikan.

Menurut Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Sekarang marilah kita uraikan satu per satu bagaimana proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik itu.

Bagaimanakah proses pembelajaran yang sesuai dengan standar proses? Jika kita membicarakan standar proses, maka saat ini kita harus mengacu kepada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 sebagai peraturan perundangan yang berlaku tentang standar proses.
proses pembelajaran mestinya memiliki karakteristik ini

Proses Pembelajaran yang Interaktif

Selama proses pembelajaran, hendaknya terjadi proses interaksi antar peserta didik dengan peserta didik lainnya, dengan pendidik, dengan sumber belajar, dan lingkungan belajar. Terjadi interaksi multiarah yang berkualitas selama proses pembelajaran berlangsung.

Proses Pembelajaran yang Inspiratif

Proses pembelajaran yang difasilitasi hendaknya selalu memberikan inspirasi-inspirasi baru bagi peserta didik, sehingga mereka mampu menjadi insan-insan yang kreatif dan tercerahkan selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran.

Proses Pembelajaran yang Menyenangkan

Tidak akan berhasil untuk mencapai tujuan pembelajaran jika proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak menyenangkan. Proses pembelajaran bukanlah sebuah tekanan dan beban bagi peserta didik, sehingga mereka menjadi suka mengikuti proses yang berlangsung.

Proses Pembelajaran yang Menantang

Tidak ada kegiatan pembelajaran yang dapat membuat peserta didik benar-benar dapat mengakomodasi rasa penasaran dan memberikan tantang yang cukup untuk mereka, bila dirancang dengan tanpa perencanaan yang baik. Kegiatan dan konten pembelajaran perlu disiapkan pada dimensi yang cukup dan sesuai. Tidak terlalu mudah, tidak terlalu sulit.

Proses Pembelajaran yang Memotivasi untuk Berpartisipasi Aktif

Pembelajaran yang difasilitasi oleh guru haruslah memberikan motivasi kepada peserta didik sedemikian rupa sehingga merasa terpanggil untuk ikut perperan aktif dalam proses yang sedang berlangsung.

Proses Pembelajaran yang Memberi Ruang bagi Perkembangan Peserta Didik

Proses pembelajaran yang dapat memberikan ruang untuk mengakomodasi perkembangan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan fisik serta psikologis peserta didik.
Melalui proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi untuk berpartisipasi dan memberi ruang untuk berkembang bagi peserta didik ini kita dapat melihat pergeseran paradigma proses pembelajaran sebagaimana yang telah berlangsung pada masa lalu di mana dari peserta didik yang diberi tahu menjadi peserta didik yang aktif mencari tahu, dan guru yang mulanya adalah satu satunya sumber pembelajaran (utama) menjadi pembelajaran yang bersumber dari aneka sumber.

Proses pembelajaran yang demikian dapat diakomodasi oleh pendekatan saintifik dengan ditunjang oleh model-model pembelajaran lain seperti discovery-inquiry, problem-based learning, project-based learning, dan model-model pembelajaran terpilih lainnya.

Lalu bagaimana setiap satuan pendidikan atau pendidikan harus melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Setiap tahapan yang dilakukan mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, hingga penilaian proses dan hasil pembelajaran haruslah saling bersesuaian dan sejalan. Ketiga tahapan ini saling berkaitan dan tak terpisah antara satu dengan lainnya sebagai suatu urutan yang logis.
Read more